Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay |
“Home is a shelter from storms-all sorts of storms.” — William J. Bennett
Dirumah
saja??? Hari minggu, pastinya berkumpul dengan
keluarga adalah sebuah keasyikan tersendiri, jauh-jauh hari telah direncanakan.
Ada yang menghabiskan waktu bersama untuk pergi ke pantai, sekedar janjian
makan siang bersama di tempat makan yang sesuai dengan hati atau ada juga yang
hanya menghabiskan waktu untuk bermain sepuasnya dengan anak. Didalam ataupun diluar
rumah hari minggu adalah saat yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga atau
pun dengan teman bagi yang belum memiliki keluarga.
Ada
pemandangan yang lain dalam beberapa hari ini, sejak adanya himbauan dari
pemerintah buat warganya agar mengurangi banyak aktivitas diluar rumah. Bahkan pemerintah
mewanti-wanti jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak agar masyarakat
hanya berdiam diri di rumah saja. Himbauan ini disampaikan pemerintah sejak adanya
warga Indonesia yang terjangkiti Coronavirus (Covid-19). Pemerintah lewat
instansi terkait bahkan menerbitkan pemberitahuan untuk meliburkan anak-anak
sekolah dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai Tingkat. Beberapa Universitas
juga turut menghentikan aktivitas perkuliahan untuk sementara. Perkantoran pemerintah
dan swasta pun mulai menginstruksikan pegawainya untuk bekerja dari rumah.
Pemerintah
tidak mau mengambil resiko, mengingat Coronavirus sangat sulit terdeteksi karena
sifatnya yang tidak terlihat secara kasat mata bahkan penderita yang terkena
virus korona ini pun bisa saja tidak menunjukkan gejala-gejala tertentu jika mereka
terkena virus tersebut. Antisipasi terhadap penyebaran virus korona ini untuk
meliburkan anak-anak sekolah sangat baik dan langkah nyata untuk mengurangi
dampak penyebarannya. Apalagi anak-anak seumuran mereka memang senang bermain
dan berkumpul selama jam aktif di sekolah.
Pembatasan
sosial (social distancing) juga diberlakukan di beberapa daerah. Social
distancing menurut Wikipedia adalah serangkaian tindakan pengendalian infeksi
non farmasi yang dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran
penyakit menular. Langkah ini memang tepat diambil untuk mengurangi percepatan
dari penularan virus korona ini. Langkah-langkah untuk memberlakukan pembatasan
sosial memang bukan hal utama dalam memberhentikan penyebaran laju pertumbuhan
virus korona ini, tapi bagian dari upaya antisipasi dalam melindungi diri dan
keluarga dari penyebaran virus ini dirasakan sangat efektif, contohnya negara Tiongkok
yang berhasil menekan penyebaran virus ini saat negara mereka di serang virus tersebut
di Kota Wuhan Provinsi Huebei, Tiongkok. Bahkan kini mereka melaporkan jumlah
penurunan korban yang sangat signifikan.
Bagi
yang memang suka di rumah pastinya himbauan pemerintah ini dianggap biasa saja
dan merasa senang dengannya, tapi bagaimana dengan yang biasa beraktifitas di luar
rumah. Tidak semua orang memang mengikuti anjuran agar sebisa mungkin berada di
rumah saja dalam kondisi seperti ini. Rasa tidak nyaman juga turut serta
mengikutinya, bagi yang tidak biasa berdiam lama di rumah memang tidak
mengasikkan tentunya. Tapi demi kebaikan bersama serta demi orang-orang
tercinta mau tidak mau mereka harus menerapkannya.
Mengurangi
aktifitas diluar rumah juga dapat mengurangi pekerjaan para tim perawat di rumah
sakit yang telah banyak berkorban waktu dan terus berjuang menyembuhkan para
korban virus korona. Mereka sangat berharap peran masyarakat untuk sebisa
mungkin mengurangi faktor-faktor penyebab penyebaran virus ini, dengan adanya
pembatasan sosial penyebaran virus ini akan sedikit berkurang sehingga bisa
meringankan beban kerja mereka di rumah sakit. Semua elemen masyarakat harus
bersama-sama melawan penyebaran virus ini.
Himbauan
untuk dirumah saja bisa dijadikan sebagai moment kepada semua masyarakat untuk kembali
kepada kehangatan keluarga yang telah lama menghilang pada keluarga Indonesia
khususnya. Memikirkan kembali makna hubungan dalam keluarga, atau bisa jadi ini
adalah awal untuk menumbuhkan kembali kecintaan sesama anggota keluarga dan
kepedulian kita antar sesama warga masyarakat dalam menyikapi sesuatu yang
sedang terjadi pada saat ini. Semoga kebaikan untuk kita semua, Bangsa
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar